
BANDA ACEH: Sejumlah 184 pendatang Rohingya dilaporkan tiba di wilayah Aceh pada Ahad, selepas mereka dikatakan hanyut di lautan selama berminggu-minggu.
Bot membawa pelarian Rohingya, termasuk seorang wanita mengandung dan kanak-kanak berlabuh di Pantai Kuala Gigieng.
A Boat With 185 #Rohingya Refugees Lands in Indonesia’s #Aceh today.We Rohingya express our profound gratitude to the Acehnese .The international community must coordinate search-and-rescue efforts and allow Rohingya to land in safety on their shores. pic.twitter.com/PPPT4r7bF8
— Tun Khin (@tunkhin80) January 8, 2023
Nelayan di sana pada Sabtu mendakwa telah melihat 3 kapal kayu dipercayai membawa pelarian Rohingya di perairan Indonesia, namun, hanya satu bot dilaporkan tiba mendarat.
Menurut wakil Suruhanjaya Tinggi Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) Bagi Pelarian (UNHCR), Diovio Alfath, pihaknya akan membuat penilaian mengenai status pelarian mereka sebelum mengambil tindakan lanjut.
Sementara itu, menurut seorang daripada pelarian Rohingya yang tiba yang dikenali sebagai Faisal, mereka telah berlayar dan berada di dalam kapal kayu itu selama 27 hari iaitu sejak berlayar dari Bangladesh.
184 Pengungsi Rohingya mendarat di Lamnga Aceh Besar terdiri dari laki-laki 69 orang, perempuan 75 orang, dan anak-anak 40 orang. 8 hari lalu Ratusan Pengungsi #Rohingya yang mendarat sudah di pindahkan ke Pidie. UNHCR, IOM, TNI sudah di lokasi @UN @StateDept @Jokowi @amnesty pic.twitter.com/upv9BdZ7bf
— Aceh (@Aceh) January 8, 2023
Tahun lalu, lebih 500 pelarian Rohingya tiba di Aceh dengan kapal kayu, termasuk yang terbaharu pada 26 Disember lalu membawa kira-kira 185 pendatang Rohingya.
Lebih 1 juta Muslim Rohingya melarikan diri daripada penindasan di Myanmar sejak 2017 dan kebanyakan mereka masih berada di kem pelarian di Bangladesh.