Covid19Semasa

36 negara belum mencapai 10 peratus vaksinisasi covid-19

Geneva : Pertubuhan Kesihatan Dunia (WHO) menyebut varian Omicron hanya menimbulkan gejala ringan meskipun ia lebih mudah menular.

Hal tersebut disampaikan Pimpinan WHO Janet Diaz berdasarkan kajian awal yang dia paparkan di ibu pejabat WHO di Geneva, Swiss, Khamis (6/1/2022).

Berdasarkan kajian awal, Diaz memaklumkan risiko rawat inap daripada pesakit varian Omicron cenderung menurun.

Ia juga menunjukkan ada penurunan risiko gejala pada orang yang lebih muda mahupun lebih tua sebagaimana disebut oleh Reuters.

Sementara itu, Pengarah WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, meskipun ia menimbulkan gejala yang lebih ringan, varian Omicron tidak boleh dianggap remeh.

“Meskipun Omicron nampaknya tidak terlalu parah dibandingkan Delta, terutama pada mereka yang divaksinasi, itu tidak bererti ia harus diremehkan,” kata Tedros di Geneva.

“Sama seperti varian sebelumnya, Omicron membuatkan orang perlu dirawat di hospital dan membunuh orang,” sambung Tedros.

Dia memperingatkan tsunami Covid-19 ketika jangkitan global melonjak tinggi yang dipicu oleh Omicron dan Delta, sistem kesihatan kelelahan, dan kerajaan berjuang bagi mengawal penyebaran virus corona.

Tedros juga mengulangi seruannya untuk kesetaraan yang lebih besar berkenaan pengedaran dan akses vaksin secara global. Kerana masih jauh jurang vaksinasi antara negara maju dan negara berkembang.

Objektif WHO bagi memvaksinasi 70 peratus populasi dunia kemungkinan akan meleset. Objektif capaian vaksinasi global tersebut dilihat dapat membantu mengakhiri fasa akut pandemik.

“Peningkatan demi peningkatan di sejumlah kecil negara tidak akan mengakhiri pandemik sementara jutaan orang sama sekali tidak terlindungi,” tutur Tedros.

Penasihat Senior WHO Bruce Aylward mengatakan, sebanyak 36 negara bahkan belum mencapai 10 peratus vaksinasi. Dari semua pesakit yang mengalami gejala teruk di seluruh dunia, 80 peratus antaranya tidak divaksinasi.

Related Articles

Back to top button